Kamis, 12 April 2012

Memulai Pelajaran Bahasa Inggris


Berikut ini adalah contoh memulai pelajaran menggunakan Early Bird

Pada awal pelajaran bisa dimulai seperti berikut:

Minuman-minuman diletakkan di atas sebuah meja di depan kelas: Sprite, juice, ice tea, milk, coffee, chocolate, ice cream, dan lain-lain.

G. (Guru)   Good morning, girls and boys.
S. (Siswa)   Good morning, Mrs. Brown                                       (guru memberi contoh)
G.                 Sprite, juice, ice tea, milk, coffee, chocolate, ice cream.
                      What do you like?
S.                  Sprite, please!                                                                  (guru membisikkannya)
G.                 Please take a cup.                                                          (guru menunjuk ke gelas plastik/kertas)
                      You take the chocolate.
                      You take the hot milk.
                      Here is your Sprite. You take the Sprite.

Setelah satu putaran:

G.                 What’s that?                                                                   
S.                  Orange juice.

Guru memberikan contoh ucapan dan latihan “lip reading”

Orange juice, please.
Ice tea, please.
Ice cream, please.

Okay, this is our snackbar. You are the barkeeper, Kate.
Visitor:        Coffee, please.
Kate:           Here you are. Okay, coffee for your.
Visitor:        Thank you.
Kate:           You are welcome.

Langkah selanjutnya:

Bisa juga dilakukan percakapan seperti suasana di restoran dengan kosakata mengenai minuman (Sprite, juice, ice tea, milk, coffee, chocolate, ice cream), makanan (beefsteak, cheeseburger, chips, sandwich, French fries, fried chicken, meat ball), permen (chewing gum, lollipop).

Guru berperan sebagai stewardess.

G.                 What can I do for you?
S.                  Meat ball, please.
G.                 All right, here is your meat ball.
                      And you, madam/sir? Meat ball, too?
S.                  No, thank you. Fried chicken, please.
 G.                Your fried chicken, madam/sir.

Dari sini bisa dikembangkan sebuah tabel smiley/grumpy:
I like …         I hate …

“A chant”

Kemudian bisa diperkenalkan “chant” yang pertama. Aktivitas ini bisa diawali dengan sajak sambil diperagakan.

G.                 Peter, come here. Stand on that seat/chair/box.
                      Julia, you are the boss. (membisikkannya) Jump down. (gerak tubuh)
                      Julia, say it again, jump down.
                      And you Tim, jump down. Turn around. (membisikkannya)
G.                 You have coffee, you have tea.
                      Tea and coffee.
                      Have a cup of coffee. (menawarkan minuman dengan gerak tubuh: a cup, a cup of coffee)
                      Have a cup of tea.
                      Not the World Cup. Not the Davis Cup. A cup.
                      A cup of coffee, a cup of tea.

Total Physical Response

Total Physical Response (TPR) merupakan sebuah cara yang penting dalam komunikasi bagi anak-anak. “A cup of coffee” diperagakan dengan pantomim seperti “jump down, turn, turn around.”

Kemudian “chant” diucapkan secara lengkap dengan intonasi pelafalan yang benar dan diperagakan dengan pantomim.

Jump down, turn around, have a cup of coffee.
Jump down, turn around, have a cup of tea.
Oh,  lovely, have a cup of coffee.
Oh, lovely, have a cup of tea.

Jika ingin, anak-anak bisa diminta membawa suatu kotak kemasan yang ada tulisan bahasa Inggrisnya. Keesokan harinya pasti akan terkumpul bermacam-macam barang. Yang paling pokok di sini adalah pengalaman untuk menemukan istilah-istilah bahasa Inggris di mana saja dan di sisi lain adalah mengenal pelafalan yang benar.

Selain itu, yang penting secara metodis pada pembelajaran menggunakan sajak dan “chants” adalah baris demi baris dibacakan oleh guru dengan artikulasi pernafasan yang benar dan jelas dan seisi kelas menirukannya, sementara guru sendiri kemudian hanya menggerakkan bibirnya saja. Guru kemudian bisa mendengar anak-anak yang mana yang bisa melakukannya dengan baik dan meminta mereka, secara  individual atau berkelompok, untuk mengucapkan baris-baris tersebut di depan kelas. Suara orang dewasa dengan ketinggian nada konstan merupakan contoh yang efektif.

Pada minggu-minggu pertama ini berkembanglah sistem pelafalan dalam bahasa Inggris di pikiran para siswa, di mana sinyal-sinyal yang diberikan oleh efektor-efektor (lidah, bibir, dan lain-lain) pada diri mereka memiliki kecepatan berbeda-beda namun berfungsi sama. Kesabaran adalah hal yang diperlukan di sini. Yang lebih penting sebagai bahasa yang digunakan secara aktif adalah anak-anak akan memahami dan segera bertindak jika orang menyapa mereka dalam bahasa Inggris.
Pada prinsipnya, guru berbicara dalam bahasa Inggris saja dan memberikan para siswa keyakinan bahwa mereka bereaksi —sepanjang jam pelajaran—lebih baik dari hari ke hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar